Training Cyber Security Di era globalisasi saat ini ancaman yang dihadapi suatu negara tak hanya bersifat fisik, baik di darat, laut maupun udara. Tapi, juga serangan informasi yang dapat mengganggu atau melumpuhkan pertahanan negara. Hal itu terungkap dalam training programmer dan training cyber security yang digelar Pusat Informasi dan Pengolahan Data TNI di Gedung Jenderal Besar A.H. Nasution, Cilangkap Jakarta Timur.
“Pusinfolahta TNI tidak hanya melaksanakan pengolahan data, tetapi juga pembinaan teknologi informasi dan tenaga pelaksananya. Karena itu, dilakukan training programmer dan cyber security demi peningkatan profesionalisme prajurit dan pegawai negeri sipil TNI,” ujar Wakil Kapusinfolahta, Kolonel Arm Royke Kaparang, membacakan sambutan tertulis.
Eksistensi programmer penting pada saat pembangunan aplikasi sistem informasi dan pemeliharaannya. “Selanjutnya perlu diperhatikan faktor keamanan informasi dari berbagai gangguan atau ancaman, sehingga diperlukan tenaga ahli masalah cyber security,” jelas Kolonel Kaparang. Untuk itu, Pusinfolahta TNI bekerjasama dengan pihak swasta, antara lain LP3T Nurul Fikri. Sebagian instruktur pelatihan cyber security juga mengajar di STT Terpadu Nurul Fikri.
Salah seorang instruktur, Efrizal Zaida, M.Kom menyatakan masih banyak orang tidak peduli dengan keamanan sistem informasi. Baru terasa jika sudah terjadi gangguan, semisal jadwal penerbangan atau sistem transaksi perbankan yang kacau. “Karena sangat vital, sistem informasi TNI harus dilindungi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab,” ungkap Efrizal, dosen Keamanan Informasi pada Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri.
Kabag Puspeng Kolonel M. Yusuf menjelaskan peserta pelatihan berjumlah 60 orang yang terdiri dari prajurit dan pegawai negeri sipil TNI. “Pelatihan berlangsung selama satu bulan agar muncul SDM berkualitas dalam pengamanan sistem informasi TNI,” papar Kolonel Yusuf.
Salah satu peserta yang sangat antusias mengikuti pelatihan cyber security adalah Dendy Steferry W. “Saya ingin mendalami dunia cyber dan kaitannya dengan security, karena banyak pencuri dan peretas informasi. Apalagi di bidang pertahanan kita perlu membentengi diri dari cyber war,” tutur Dendy.
Di dunia ini ada lima negara dengan pasukan cyber terkuat, yakni China, Amerika Serikat, Inggris, India dan Russia. Indonesia harus membangun pasukan cyber yang tangguh dengan dukungan banyak pihak.