NF Computer

Bahasa Pemrograman Berbasis Cross-Platform

Bahasa Pemrograman Berbasis Cross-Platform

Pengembangan perangkat lunak telah menjadi salah satu industri paling dinamis dalam beberapa dekade terakhir. Dengan berbagai perangkat keras dan sistem operasi yang berbeda-beda, pengembang perangkat lunak dihadapkan pada tantangan besar. Bagaimana cara membuat aplikasi yang dapat berjalan di berbagai platform tanpa harus menulis ulang kode dari awal? Inilah tempat bahasa pemrograman berbasis cross-platform memasuki arena pengembangan perangkat lunak.

Baca Juga:

Apa itu Bahasa Pemrograman Berbasis Cross-Platform?

Bahasa Pemrograman Berbasis Cross-Platform adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang untuk menulis kode sekali dan menjalankannya di berbagai platform yang berbeda tanpa perlu melakukan perubahan besar. Ini berarti bahwa Anda dapat membuat aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows, macOS, Linux, Android, iOS, dan bahkan web dengan menggunakan bahasa pemrograman ini.

Salah satu tujuan utama dari bahasa pemrograman berbasis cross-platform adalah untuk menghemat waktu dan upaya pengembang. Sebagai pengembang, Anda tidak perlu menguasai berbagai bahasa pemrograman atau merencanakan ulang proyek Anda dari awal hanya untuk mendukung platform yang berbeda. Dengan demikian, pengembang dapat lebih fokus pada logika aplikasi daripada detail teknis yang berhubungan dengan platform.

Contoh Bahasa Pemrograman Berbasis Cross-Platform

Berikut ini beberapa contoh bahasa pemrograman berbasis cross-platform yang telah menjadi populer:

1. Javascript

Di kalangan web developer sudah barang tentu mengenal apa itu JavaScript. Bahasa ini, juga dapat digunakan dalam membuat aplikasi mobile. Banyak sekali framework yang dimiliki oleh JavaScript.

Untuk mobile sendiri, yang paling populer adalah framework Ionic dan React Native. Dengan framework tersebut, anda dapat membuat aplikasi yang dapat berjalan dari sisi Android maupun IOS sekaligus tanpa perlu mengubah struktur kode.

2. TypeScript

TypeScript merupakan superset dari JavaScript yang memiliki opsi keamanan lebih baik melalui static typing. Keunggulan dari penggunaan TypeScript terletak pada dukungan untuk menulis produk dalam skala besar. Dengan menggunakan TypeScript, anda dapat membuat mobile cross platform menggunakan framework seperti NativeScript.

3. Dart

Dart merupakan bahasa yang digunakan untuk pengembangan mobile cross platform. Tools yang digunakan pada pemrograman Dart adalah Flutter. Flutter sendiri merupakan salah satu tool mobile terpopuler yang paling banyak digunakan selain react native.

Dart dirilis sendiri oleh Google dan bersifat open source. Selain mobile platform, Dart sendiri mendukung pembuatan aplikasi dalam website, IoT (Internet of Things), dan server. Banyak sekali job mobile developer yang ahli dalam pemrograman Dart.

4. C#

C# (Sharp) merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang struktur penulisannya terdiri dari 40% (C++) dan 60% (Java). C# sendiri digunakan untuk membuat aplikasi pada Windows phone. Selain dari sisi mobile, C# banyak digunakan dalam industri pembuatan game seperti Unity.

5. C++

C++ mengadopsi paradigma procedural programming. Bahasa ini merupakan pengembangan dari bahasa C dan memiliki kemiripan dalam penyusunan kode programnya.  C++ digunakan untuk mengembangkan aplikasi pada Windows phone.

6. Ruby

Ruby termasuk ke dalam pemrograman mobile yang dapat digunakan untuk pembuatan software cross platform. Ruby juga memiliki sebuah framework yang diberi nama RubyMotion. Ruby memiliki sistem dinamis dengan manajemen penyimpanan otomatis dan telah terstandarisasi dalam penyusunan struktur pada web apps dan mobile apps.

7. C

Bahasa C memiliki kumpulan developer yang besar seperti pada Java. C dapat membuat aplikasi mobile dengan Android NDK (Native Development Kit). Selain itu, C merupakan awal mula dari lahirnya bahasa pemrograman baru seperti C# dan C++.

8. Python

Python digunakan untuk pengembangan website, mobile, aplikasi, maupun membuat desktop GUI. Python memiliki struktur bahasa yang eksplisit, sederhana, terkadang kompleks, tetapi tidak membingungkan. Python juga termasuk ke dalam bahasa pemrograman terpopuler yang banyak digunakan dalam software development.

9. Kotlin

Kotlin adalah bahasa pemrograman yang diperkenalkan oleh Google sebagai bahasa alternatif untuk pengembangan aplikasi Android. Ini dapat digunakan bersama dengan Java, dan dengan Kotlin Multiplatform, Anda dapat berbagi kode antara aplikasi Android dan iOS.

Keuntungan Bahasa Pemrograman Berbasis Cross-Platform

Penggunaan bahasa pemrograman berbasis cross-platform memiliki beberapa keuntungan:

  1. Effisiensi: Pengembang dapat menghemat waktu dan upaya dengan menulis kode sekali dan menggunakannya di berbagai platform.
  2. Konsistensi: Aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman berbasis cross-platform cenderung memiliki konsistensi antarplatform, memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman yang serupa di semua perangkat.
  3. Menghemat Biaya: Menggunakan bahasa pemrograman berbasis cross-platform dapat mengurangi biaya pengembangan karena memerlukan tim pengembangan yang lebih kecil dan waktu pengembangan yang lebih singkat.
  4. Dukungan Komunitas: Bahasa pemrograman berbasis cross-platform sering memiliki komunitas yang kuat dan banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu pengembang.

Keunggulan yang dimiliki dari cross – platform sendiri bagi web developer adalah tidak perlu belajar lebih dalam mengenai pemrograman mobile. Dengan menggunakan pemrograman web, anda sudah dapat membuat aplikasi yang berjalan pada perangkat mobile dengan bantuan beberapa tools. Tools tersebut yang nantinya akan mengubah kode program website ke dalam mobile sehingga hampir sama dengan native.

Tempat Kursus Pemograman:

Tantangan Bahasa Pemrograman Berbasis Cross-Platform

Meskipun memiliki banyak keuntungan, pengembangan dengan bahasa pemrograman berbasis cross-platform juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Kinerja: Aplikasi cross-platform mungkin tidak memiliki kinerja yang sama baiknya dengan aplikasi yang ditulis secara khusus untuk satu platform.
  2. Keterbatasan Fungsionalitas: Beberapa fitur atau fungsi platform-specific mungkin sulit diakses atau tidak tersedia dalam bahasa pemrograman berbasis cross-platform.
  3. Ketergantungan pada Framework: Penggunaan framework atau pustaka tertentu dalam bahasa pemrograman berbasis cross-platform dapat mengikat aplikasi dengan aturan dan batasan dari framework tersebut.

Bahasa pemrograman berbasis cross-platform merupakan alat yang sangat berguna dalam dunia pengembangan perangkat lunak modern. Mereka memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat berjalan di berbagai platform tanpa perlu menulis ulang kode dari awal. Namun, penggunaan bahasa pemrograman berbasis cross-platform juga memiliki sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang bahasa pemrograman tersebut, pengembang dapat memanfaatkannya untuk menciptakan aplikasi universal yang efisien dan konsisten di berbagai platform.