NF Computer

NF COMPUTER – SELAMAT HARI LAHIR PANCASILA. Walapun Kita Berbeda Agama, Beda Bahasa, Beda Warna Kulit, Tapi Satu Dalam Jiwa Yaitu Indonesia, “SEMANGAT PANCASILA“.

Seolah kita diingatkan kembali oleh pidato mantan Presiden RI pertama, Ir Soekarno di depan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang kemudian dikenang sebagai hari lahirnya Pancasila.

1 Juni menjadi tanggal yang sangat penting, karena di situlah Pancasila telah lahir, dan inilah hari lahir dasar negara, pemersatu Sabang hingga Marauke.

Perlunya kembali kita mengkaji nilai-nilai luhur dalam sila-sila Pancasila sebagai pondasi kita menentukan sikap untuk bertindak dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air kembali menguji kesetiaan kepada negara dan bangsa.

Sila Pertama

“Ketuhanan Yang Maha Esa” merupakan sebuah pengakuan atas keesaan Tuhan, Tuhan hanya satu. Sebagai negara yang memiliki beberapa agama kita harus menjunjung tinggi sila pertama ini. Sebagai orang yang beragama, harus bertakwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan serta melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan agama. Ketaatan akan agama masing-masing akan melahirkan kemurnian dan kejernihan dalam hati setiap manusia.

Ketuhanan Yang Maha Esa juga memiliki nilai-nilai toleransi bagi semua individu dan toleransi terhadap agama masing-masing. Sikap toleransi dan saling menghormati itu akan melahirkan rasa persaudaraan dan rasa sebangsa dan setanah air, senasib, tidak memaksakan agama pada yang lain, serta tidak memandang suku bangsa. Setiap agama mengajarkan kebaikan termasuk membantu dan berempati terhadap saudara yang membutuhkan.

Sila Kedua

“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” merupakan adanya pengakuan akan martabat dan harkat serta hak dan kewajiban setiap manusia. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang beradab dan berbudaya membutuhkan rasa keadilan, saling menghormati hak dan kewajiban, serta meningkatkan rasa kemanusiaan. Rasa kemanusiaan ini akan menimbulkan empati sebagai saudara yang tengah mengalami kesulitan akibat pandemic. Ini saatnya kita mengimplementasikannya untuk saling membantu, peduli kepada sesama, dengan mengemukakan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Persatuan Indonesia” sebagai sila ketiga memiliki arti bahwa setiap bangsa Indonesia harus memiliki jiwa merasa memiliki nilai kebangsaan untuk bersatu, saling mendukung, saling membantu, mempunyai rasa persatuan memiliki negara ini, berpartisipasi, dan menjunjung tinggi rasa persatuan.

Indonesia terdiri dari gugusan pulau-pulau yang banyak tersebar di kepulauan nusantara, terdiri dari suku bangsa dan bahasa, namun semboyan Bhinneka Tunggal Ika telah mengikatkan rasa kesatuan. Saling bahu-membahu bergotong-royong kembali membangun Indonesia sebagai elemen bangsa sebagai bukti kecintaan dan wujud dari Persatuan Indonesia.

Sila Keempat

“Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” yang menggambarakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat. Setiap warga negara Indonesaia memiliki kedudukan yang sama, berhak mengemukakan pendapat dan keputusan diambil secara musyawarah.

Sila Kelima

“Keadilan Soisial Bagi Seluruh Rakyat Indonesai” merupakan sebuah komitmen untuk memberi keadilan sosial yang baik bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadailan sosial yang memiliki unsur pemerataan, persamaan, dan kebebasan, yang merupakan cerminan dari sikap gotong-royong untuk hasil yang terbaik, untuk mencapai masyarakat yang makmur dan merata.

Norma-norma yang merupakan kandungan dari nilai-nilai luhur Pancasila tersebut merupakan cerminan dan suatu sikap yang sangat murni dan harus dijunjung tinggi serta dapat diimplemantasikan pada saat bangsa ini sedang terpuruk. Kekompakan dengan rasa persatuan dan memiliki rasa yang sama kita dapat bangkit kembali, kembali untuk meraih Indonesia yang lebih baik, maju, dan selalu bersatu. (tekwan)

Sumber Artikel :  
www.djkn.kemenkeu.go.id